Hampir semua bocah cilik punya cita-cita. Gak peduli gimana kondisi mereka, pasti punya cita-cita. Sekarang mungkin lagi main comberan di kali di tengah kampung, tapi punya cita-cita mau jadi astronot. Sesuatu yang sangat absurb. Bintang paling cuma liat tengah malam, ditambah dongeng penyihir yang lewat pakai sapu terbang di depan bulan, tapi pengen terbang ke bulan naik roket. Aneh kan?
Makin gede, makin merasa apa yang diinginkan itu gak realistis. Maka berubahlah cita-citanya. Dari semula jadi astronot pengen jadi Youtuber. Jadi Youtuber gak bisa, edit video aja deh. Edit video gak bisa, jadi presenter Bigo TV aja... hahahaha... Intinya, banyak orang mengecilkan impian, bukan mempertahankan impian lalu memperbesar usaha. Nanti bikin dalih, "Hidup kan harus realistis."
Saya pernah ikut MLM (Multi Level Marketing). Beruntung, MLM nya gak ngomongin duit dan omset terus. Di situ dapet pengembangan diri. Leader saya ajarin gini:
Kalau kamu punya impian, set targetnya, lalu susun langkah untuk mencapai itu. Menyusun langkahnya dipecah sampai apa yang akan dilakukan setiap harinya.
Set Impian
Impian berarti pengen jadi apa, atau pengen punya apa. Bebas. Namanya ngimpi ya bebas, kan gratis. Aturan dalam membuat impian:
- Impian harus cukup jelas.
Kalau pengen punya rumah baru, harus detil, rumahnya ukuran berapa, lantainya berapa, ruangannya apa aja. Kalau pengen punya mobil, harus jelas juga, mobilnya merek apa, warnanya apa, seri apa, dst. Intinya, harus bisa dibayangin dan ada gambar yang jelas. Di poin ini, apa yang dimaui ditulis di kertas dengan sedetil-detilnya. Impian ini gak harus yang gede-gede. Mau punya sepeda ontel, mau beli rice cooker, mau punya landak mini pun boleh dimasukin.- Cari gambar yang mewakili
Manusia akan lebih terangsang kalau ada visualnya. Lihat visual juga lebih asyik dibandingin baca tulisan yang banyak banget. Kalau dulu, sebelum ada internet, saya cari gambarnya di koran dan majalah. Sekarang bisa googling di yahoo.- Tempel gambar di tempat yang strategis
Udah punya gambar-gambar apa yang diinginkan, sekarang tempel. Saya biasa tempelin di karton hitam (biar keren aja). Lalu saya tempel di dinding kamar. Jadi tiap bangun dan mau tidur, saya lihat itu. Setiap mau tidur dan bangun seperti diingetin buat melakukan hal terbaik untuk mencapai impian itu.Tentukan target waktu
Setelah tahu apa yang diinginkan, tetapkan target waktu kapan tiap-tiap impian itu akan terpenuhi. Tentukan yang realistis. Jangan punya impian punya mobil Tesla tahun ini sementara penghasilan sekarang masih dibawah UMR. Mungkin aja terpenuhi, tapi ya yang realistis. Taunya akan realistis gimana? Baca terus...
Tentukan langkah
Ini soal bagaimana mencapai cara mencapai impian yang udah ditempel-tempel itu. Bikin langkah yang realistis dan halal. Jangan pakai target merampok atau kawinin janda tua kaya raya. Semua itu bisa, asal kita mau puter otak dan usaha.
Apa yang saya lakuin?
Dulu, awal saya membuat dream-board ini, impian yang saya tempel:
- Motor Honda Astrea Legenda
- Uang Rp 100 juta
- Istri cantik
- Jalan-jalan ke Bali dan Singapura
Motor Honda Astrea Legenda
Saya beli motor 2 tahun berikutnya. Bukan Astrea Legenda, tapi Honda Supra X 125. Lebih mahal. Saya beli dengan fasilitas cicil 0% dari kartu kredit ortu saya. Lumayan kan?
Uang 100 juta
Waktu saya bikin ini, penghasilan saya gak sampe 1 juta sebulan. Gambar yang saya tempel adalah uang beneran. Uang kertas nominal Rp 100 warna merah (uang lama). Di belakang angka 100 saya tambahi 6 angka nol, jadinya 100.000.000. Di antara kata "seratus" dan "rupiah" saya tambahi kata "juta" pakai spidol. Lebih dari 10 tahun kemudian, ada uang 100 juta di rekening saya. Tapi itu bukan uang saya, itu uang yang harus saya bayarkan untuk gaji karyawan saya. Otomatis, penghasilan saya lebih dari itu dong?
Istri cantik
Saya tempel gambar cewek yang saya dapet dari majalah. Ceweknya cantik banget. Awalnya saya sempet punya pacar yang cantik. Saya pikir dia yang akan jadi istri saya. Ternyata harus bubar karena masalah beda suku. Tapi sekarang saya punya pengganti yang jauh lebih baik dari dia.
Jalan-jalan ke Bali dan Singapura
Waktu saya patah hati karena putus dari pacar saya, teman saya ada yang menikah dan saya kasih hadiah honey moon tiket ke Bali. Keren kan? Intinya, saya sudah sanggup ke sana. Saya beneran ke Bali dan Singapura dengan uang saya sendiri bareng pasangan baru saya.
Setelah mimpi-mimpi saya tercapai, saya yakin dengan kekuatan impian. Tapi dibalik itu perlu kerja keras. Bagaimana saya mengejar itu semua?
- Saya memecah ke target tahunan dan bulanan.
Jadi, selain mimpi besar, saya punya target-target tahunan yang harus dicapai untuk mencapai mimpi besar itu. Nah, banyak yang gak kesampaian juga. Kalau sudah begini, berarti peerlu penyesuaian. Target bulanan pun saya tetapkan, jadi lebih terarah. - Bikin to do list harian
Saya tipikal orang yang gampang bego kalau gak punya panduan. Jadi saya selalu bikin to do list apa saja yang harus saya lakukan setiap hari. Biasanya saya menyediakan waktu 30 di pagi hari, sambil santai, untuk merencanakan hari ini mau ngapain aja. Nanti ini akan saya rincikan di tulisan lain.
Karena saya manusia normal, banyak juga yang kadang gak dilakuin cuma gara-gara males dan over-thingking. Tapi ini masih lebih baik daripada gak punya panduan arah mau ngapain aja kan?
